Tanpa terasa robot dan automatisasi hidup berdampingan dengan manusia, semakin lama semakin sulit memisahkan apa yang bisa dikerjakan oleh manusia dan yang bisa dikerjakan (lebih baik) oleh sebuah sistem. Tren ini terus meningkat sejak jaman revolusi pertanian diikuti revolusi industri, kini saatnya revolusi kecerdasan buatan.

Dari China, Foxconn sebuah pabrik paling terkenal dan populer dalam produksi gadget berencana untuk membuat iphone selanjutnya memakai robot. Dengan penggunaan robot harga perakitan bisa ditekan menjadi USD 1 per device. Bayangkan jika suatu saat pabrik Foxconn dapat menambang sumber daya alam dan langsung keluar iphone sebagai hasil produksi :)

Masih di China, tapi kini di wilayah semi autonom Hongkong pengerjaan operasional Kereta Bawah Tanah (subway) menggunakan Kecerdasan Buatan terutama untuk melakukan perbaikan dan perawatan. Dengan sistem yang dibuat bertahun-tahun komputer bisa menyerap keahlian berbagai pakar dan menggabungkan ketersediaan pekerja, jalur paling effisien sampai berapa berisik pekerjaan di tempat padat penghuni. Dengan sistem perbaikan terkomputerisasi ini dicapai tingkat layanan 99.9%. WOW kapan demonya penumpang kereta disana ya?

Berlawanan dengan kepercayaan banyak orang, pesawat komersial sebenarnya tidak lagi dikendalikan oleh pilot, tetapi oleh komputer. Dengan system fly-by-wire atau terbang pakai kawat (Gatotkaca bisa tuntut patent) pesawat-pesawat itu lepas landas, terbang dan mendarat hampir secara otomatis. Pilot sehari-hari hanya bertugas mengarahkan kemana pesawat menuju atau memutuskan kapan akan balik kanan. Gimana kalau system tidak bekerja? menurut perbincangan soal MH370 seorang pilot komersil dilarang menyentuh atau mematikan sistem auto-pilot atau mereka bisa kena tegur dan peringatan.

airbus-cockpit-patent

Dalam kasus pendaratan, moment paling berbahaya dalam penerbangan, seringkali pilot tidak bisa melihat apapun karena kabut atau gelap. Pilot menentukan pendaratan hanya dari sensor, angka dan grafik elektronik yang ditampilakn oleh system. Terdengar menyeramkan ya. Meski sudah sejak tahun 1920an orang mendaratkan pesawat tanpa melihat langsung.

Untuk itu Airbus bikin patent pesawat tanpa kaca depan. Pilot akan dikasih layar besar untuk melihat apa yang ada didepan dan bacaan instrumen-instrumen lain. Ini akan membuat desain pesawat makin flexibel. Pilotpun bisa bawa PlayStasion dan main Simulator dikala cuaca cerah Hahaha